Senin, 14 Desember 2009

Lengkeng (Longan (Ingg.), Euphoria longana (latin))



Asal:
Berasal dari Sri lanka, India, Birma dan Cina. Jenis-jenis kelenkeng liar banyak ditemukan di Kalimantan Timur degan nama buku, ihaw, medaru, kakus atau mata kucing. Tanaman ini mirip dengan leci yang tumbuh di dataran tinggi. Di Indonesia, kelengkeng terdapat di Temanggung, Magelang, sedangakn leci di terdapat di Bali.

Deskripsi:
Famili Sapindaceae. Tinggi tanaman dapat mencapai 40 m. Lebih cocok ditanam di dataran rendah (300-900 m dpl), tipe iklim basah dengan musim kering tidak lebih dari 4 bulan. Suhu malam dingin selama musim kemarau (15 o - 20 o C) mendorong tanaman berbunga. Ada tanaman yang berbunga sempurna maupun hanya berbunga betina atau jantan saja. Tanaman kelengkeng berbunga setahun sekali, biasanya pada bulan Agustus-Oktober dan buah dapat dipanen 4 bulan setelah bunga mekar. Buah kelengkeng berbentuk bulat besar, kulit hijau kasar ketika masih muda dan kuning kecoklatan setelah tua serta tidak berbulu. Daging buah bening berair, dengan rasa manis dan aroma yang khas.

Varietas Kelengkeng: Lumut, Batu, Kopyor

Budidaya:
Bibit sebaiiknya berasal perbanyakan vegetatif (cangkok dan okulasi). Tanaman dari biji baru mulai berbuah lebih dari umur 7 tahun
Jarak tanam agak lebar (8 x 8 m) karena ukuran tajuknya yang lebar
Pemeliharaan yang penting adalah pemangkasan cabang negatif agar sinar matahari dapat masuk merata ke tajuk tanaman.

Hama dan Penyakit:
Hama yang biasanya menyerang adalah serangga pengisap buah. Sedngakan penyakit yang sering menyerang di musim penghujan adalah Mildew (seperti yang menyerang buah rambutan).

Panen:
Tanaman mulai berbunga pada umur 5-6 tahun (Juli-Oktober). Buah matang 5 bulan setelah bunga mekar.
Ciri-ciri buah matang adalah warna kulit buah coklat gelap, licin dan mengeluarkan aroma.
Produksi buah rata-rata 300-600 kg per pohon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar